Dari cucu untuk nenek.
Kau salah satu alasan mengapa saya ada.
Nuhera;
Apakah hidup tak seadil ini? Kau yang merawat, lalu kau tak terawat.
Saya tau alasan mengapa kau semangat bangun pagi, demi segelas susu, untuk
membuat saya tetap hidup. Demi sebuah mainan agar saya tetap terlihat
tersenyum. Demi sebuah jajanan agar saya tidak menelan luda sesaat melihat
teman saya memakan jajanannya. Ketika Saat semua terpenuhi, saat saya tau
berlari, saat saya sudah memakai seragam
sekolah, saat saya tau orang tua asli saya, kau sudah terlihat
menua, rambut memutih, raga yang tak sekuat dulu, dengan sakit yang menerpa,
kau hanya berucap; bahwa kau tidak apa-apa, semua akan baik-baik saja! Dan
setelah itu. Kau pamit dengan harapan “saya tumbuh menjadi Anak yang baik,dan anak
yang berbakti”. Kau pergi dengan senyuman, melambai-lambai dalam mimpi dengan
penuh harapan, “ saya tumbuh, dan dapat berguna”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar