Jumat, 28 Desember 2018

Dari cucu untuk Nenek


Dari cucu untuk nenek.
Kau salah satu alasan mengapa saya ada.
Nuhera;
Apakah hidup tak seadil ini? Kau yang merawat, lalu kau tak terawat. Saya tau alasan mengapa kau semangat bangun pagi, demi segelas susu, untuk membuat saya tetap hidup. Demi sebuah mainan agar saya tetap terlihat tersenyum. Demi sebuah jajanan agar saya tidak menelan luda sesaat melihat teman saya memakan jajanannya. Ketika Saat semua terpenuhi, saat saya tau berlari, saat saya sudah  memakai seragam sekolah,  saat saya  tau orang tua asli saya, kau sudah terlihat menua, rambut memutih, raga yang tak sekuat dulu, dengan sakit yang menerpa, kau hanya berucap; bahwa kau tidak apa-apa, semua akan baik-baik saja! Dan setelah itu. Kau pamit dengan harapan “saya tumbuh menjadi Anak yang baik,dan anak yang berbakti”. Kau pergi dengan senyuman, melambai-lambai dalam mimpi dengan penuh harapan, “ saya tumbuh, dan dapat berguna”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KITA (Sekilas)

K I T A Kita memulai sebagaimana manusia pada umumnya memulai, mengakhiri sebagaimana dalam kepercayaan kita itu merupakan hal ya...